Remaja Putri Jepang memang dikenal nggak tanggung-tanggung dalam berdandan. Wajar saja, karena begitu banyak tekanan dari sekolah maupunkeluarga, mungkin mereka merasa harus 'habis-habisan' mumpung masih muda. Karena masa muda memang hanya sekali dan begitu cepat berlalu! Nah, dua macam gaya berdandan yang terkenal di kalangan remaja putri Jepang adalah gaya Gon Gals dan Goth Loli. Dua gaya yang sama 'habis-habisan'nya, tapi sangat bertolak belakang satu sama lain. Yuk, kita lihat masing-masing gaya unik ini!
Gon Gals
Gaya berpakaian dan berdandan Gon Gals, atau terkadang disebut juga dengan Gogals atau Gongarusu, sangat "cerah" dan mencerminkan gaya hidup yang ceria, bahkan hura-hura. Gaya Gon Gals diawali dengan gaya berpakaian remaja putri pinggiran Tokyo yang sering disebut sebagai 'Kogal'. Para remaja putri ini memakai loose socks (kaus kaki tipis dan super panjang yang berkerut-kerut, mirip kaus kaki senam) yang dipadukan dengan seragam sekolah mereka. Rambut para pelajar putri ini biasanya panjang dan terawat, hingga mereka terlihat sebagai pelajar-pelajar yang trendy dan sangat memperlihatkan penampilan. Karena seringnya mereka berbelanja dan berjalan-jalan di Shibuya, gaya berpakaian ini pun mulai diperhatikan dan mewabah di Jepang.
|
Shibuya, tempat hang out para remaja Tokyo |
Pada tahun 1996 Namie Amuro, sang penyanyi pop yang hingga kini masih terkenal, merilis album pertamanya berjudul 'Sweet 19 Blues'. Album ini meledak di pasaran dan gaya Namie-chan pun ditiru oleh remaja putri seantero Jepang. Waktu itu Namie memang punya gaya tersendiri, yaitu kulit kecoklatan, rambut berwarna cerah serta baju-baju musim panas. Maka, kulit coklat pun menjadi tren yang digemari para Kogal ini. Selain itu, kulit kecoklatan juga mengesankan bahwa pemiliknya sering pergi berlibur dan melakukan kegiatan-kegiatan mewah seperti berjemur di pantai atau berselancar.
Para Gon Gals melengkapi dandanan mereka dengan pakaian serta make-up yang lebih meriah lagi. Kulit kecoklatan seperti terbakar matahari dipadukan dengan rambut yang dicat pirang hampir putih. Make-up seperti bulu mata palsu serta eye-shadow dan lipstik berwarna cerah terkadang bahkan membuat mereka terlihat mirip panda. :)
Pakaian para Gon Gals biasanya berwarna cerah, berpotongan mini dan dilengkapi sepatu berhak tebal (platformshoes). Tidak ketinggalan tentunya kuku panjang terawat yang dihias dengan teliti, khas remaja putri Jepang.
Gothic Lolitas
Bisa dibilang, Gothic Lolitas, Gothloli atau Gosurori merupakan kebalikan total dari Gongals. Gaya berdandan para Gothic Lolita cenderung 'gelap' dan elegan.
Para remaja putri yang berdandan ala Gosurori biasanya merupakan penggemar setia band-band Visual-kei seperti Malice Mizer atau Dir en Grey. Mana gitarisMalice Mizer adalah salah satu sumber inspirasi para remaja putri ini untuk bergaya Gosurori.
Gosurori sebenarnya merupakan salah satu 'cabang' dari sekian banyak gaya 'lolita' para remaja putri Jepang. Gaya Classic/Elegant lolita biasanya tidak terlalu gelap, namun tetap anggun dengan rok panjang bergaya zaman victoria, dan gaya Sweet Lolita, didominasi warna-warna yang lebih 'manis' seperti biru pastelatau putih.
Sesuai dengan namanya, 'lolita' berarti gadis kecil, dan terkadang istilah ini mengandung arti negatif, namun di Jepang sepertinya ini tidak berlaku, para gosurori ini terlihat seperti anak-anak kecil yang manis. Kebalikan dari para Gongals, mereka tidak mengenakan make up kecuali bedak putih dan eyeliner hitam, karena memang kulit para remaja Jepang sudah putih 'dari sananya' kan (bikin iri aja.. :p)! Warna baju mereka didominasi hitam dan putih. Biasanya mereka mengenakan blus bergaya victoria yang berenda-renda, baju model baby doll, kaus kaki panjang atau stocking, rok model 'pluffy' (mengembang), hiasan kepala seperti bando atau pita berenda, serta sepatu model Mary Jane berhak tinggi. Terkadang mereka juga memakai celemek ala tokoh Alice di Alice in Wonderland.
Para gosurori ini seringkali membawa aksesoris untuk melengkapi penampilan mereka seperti agenda berukuran besar, koper-koper bergaya kuno atau tas tangan berbentuk kelelawar, teddy bear berukuran besar atau bahkan payung kuno bergaya victoria (kalau sedang musim panas, jelas wajib dibawa).
Pakaian ala Gosurori ini mudah didapat di pusat pertokoan, meskipun kebanyakan para Gosurori menjahiot pakaian mereka sendiri, dan inspirasi tentang penampilan ini pun bisa didapat melalui Gothic & Lolita Bible yang telah beredar edisi pertama sampai keempatnya.
Tapi, bukan berarti mereka berdandan seperti ini setiap hari loh. Para Gosurori biasanya hanya berdandan 'habis-habisan' di akhir pekan atau saat konser band favorit mereka. Dan biasanya, seperti banyajk remaja Jepang lainnya, mereka memamerkan gaya mereka di Harajuku atau Taman Yoyogi.
Seru banget kan gaya 'habis-habisan' cewek-cewek Jepang? Nah, kalau kamu lebih suka bergaya 'cerah dan ceria' ala Gongals atau 'gelap dan anggun' ala Gothloli ^_^?
Read more...