Ragam Kreasi Kertas Dalam Budaya Jepang
>> Selasa, 24 Juli 2012
Di Jepang, ada anggapan bahwa kertas adalah bahan baku yang paling banyak berperan dalam kebudayaan bangsa ini. Sebut saja misalnya; seni origami (melipat kertas), seni dekorasi ruang, pembuatan ningyo (boneka), lampion dan lain sebagainya. Bahkan, kita ketahui bahwa dinding rumah tradisional Jepang pun lapisannya terbuat dari kertas. Ya, kertas di Jepang memang nggak hanya dipakai untuk alas menulis saja! Kreativitas tinggi yang terkenal dimiliki oleh orang Jepang, membuat 'peradaban' kertas disana naik dan bisa ditemukan dalam berbagai macam bentuk. Dalam berikut ini, kita akan coba mengintip beberapa hasil olah kesenian kertas yang khas Jepang.
Lampion atau lentera gantung khas Jepang umumnya berbentuk seperti akordion begini. Bahan pembuatnya adalah sebilah bambu atau bisa jadi bahan lain yang dibentuk seperti spiral, lalu dibungkus kertas lilin. Didalamnya diletakkan sumbu untuk menyalakan api.
Kipas lipat khas Jepang disebut senshu. Kipas ini menyimbolkan kemewahan karena di masa lalu, pemakainya adalah kalangan ningrat. Sekarang kipas-kipas ini telah menyebar ke seluruh dunia. Di Jepang sendiri, kipas ini digunakan pada saat-saat khusus seperti dalam tarian Buyo. Selain itu, banyak pula digunakan untuk aksesoris.
Sementara itu, uchiwa (kipas untuk penggunaan sehari-hari) dibuat dengan menempelkan kertas pada rangka bambu tipis. Ada yang dibentuk bulat ataupun persegi.
Origami; siapa yang tidak kenal seni melipat kertas khas Jepang ini? Sebuah burung bangau origami melambangkan pengharapan dalam kepercayaan orang Jepang.
Pada kertas origami tertentu, terdapat chiyo-gami; yaitu motif cetak pada kertas washi (kertas bermotif tradisional Jepang yang dipakai untuk kesenian).
Yang ini adalah bola balon yang dibuat dari kertas minyak tipis berwarna-warni berbentuk lembaran daun. Setelah ditempel berlapis-lapis, bola digelembungkan dengan cara ditiup lewat lubang kecil pada salah satu sisi bola tersebut.
Ini adalah permainan tradisional Jepang, yaitu permainan kartu iroha. Dalam permainan ini, ada 2 set kartu yang masing-masing terdiri dari 48 kartu. Set pertama berupa kartu dengan tulisan rangkaian kalimat pepatah. Set kedua berupa kartu bergambar. Cara memainkannya; setiap pemain membacakan pepatah yang tertulis di kartu pada tiap set-nya. Lalu, pepatah tersebut harus dicocokkan dengan kartu bergambar pada set yang satunya lagi.
Kotak wadah penyimpan kimono disebut tato-gami dan biasanya terbuat dari bahan kertas washi yang cukup tebal. Kertas washi yang dipakai pun adalah jenis khusus, karena mampu menjaga agar kain yang disimpan tetap kering dan terbebas dari serangga seperti kutu busuk atau rayap.
Read more...
Lampion atau lentera gantung khas Jepang umumnya berbentuk seperti akordion begini. Bahan pembuatnya adalah sebilah bambu atau bisa jadi bahan lain yang dibentuk seperti spiral, lalu dibungkus kertas lilin. Didalamnya diletakkan sumbu untuk menyalakan api.
Kipas lipat khas Jepang disebut senshu. Kipas ini menyimbolkan kemewahan karena di masa lalu, pemakainya adalah kalangan ningrat. Sekarang kipas-kipas ini telah menyebar ke seluruh dunia. Di Jepang sendiri, kipas ini digunakan pada saat-saat khusus seperti dalam tarian Buyo. Selain itu, banyak pula digunakan untuk aksesoris.
Sementara itu, uchiwa (kipas untuk penggunaan sehari-hari) dibuat dengan menempelkan kertas pada rangka bambu tipis. Ada yang dibentuk bulat ataupun persegi.
Origami; siapa yang tidak kenal seni melipat kertas khas Jepang ini? Sebuah burung bangau origami melambangkan pengharapan dalam kepercayaan orang Jepang.
Pada kertas origami tertentu, terdapat chiyo-gami; yaitu motif cetak pada kertas washi (kertas bermotif tradisional Jepang yang dipakai untuk kesenian).
Yang ini adalah bola balon yang dibuat dari kertas minyak tipis berwarna-warni berbentuk lembaran daun. Setelah ditempel berlapis-lapis, bola digelembungkan dengan cara ditiup lewat lubang kecil pada salah satu sisi bola tersebut.
Ini adalah permainan tradisional Jepang, yaitu permainan kartu iroha. Dalam permainan ini, ada 2 set kartu yang masing-masing terdiri dari 48 kartu. Set pertama berupa kartu dengan tulisan rangkaian kalimat pepatah. Set kedua berupa kartu bergambar. Cara memainkannya; setiap pemain membacakan pepatah yang tertulis di kartu pada tiap set-nya. Lalu, pepatah tersebut harus dicocokkan dengan kartu bergambar pada set yang satunya lagi.
Kotak wadah penyimpan kimono disebut tato-gami dan biasanya terbuat dari bahan kertas washi yang cukup tebal. Kertas washi yang dipakai pun adalah jenis khusus, karena mampu menjaga agar kain yang disimpan tetap kering dan terbebas dari serangga seperti kutu busuk atau rayap.